PAMEKASAN//NOTICE – Kasus dugaan keracunan makanan bergizi gratis (MBG) di SDN Pasanggar 1, Kecamatan Pegantenan, Pamekasan, masih menyisakan tanda tanya besar. Jumlah siswa yang dilaporkan muntah-muntah berbeda-beda antara pihak sekolah, dan kepolisian.
Kepala Sekolah SDN Pasanggar 1, Gazali, mengungkapkan bahwa berdasarkan laporan guru kelas 3, hanya empat siswa yang sempat muntah pada hari Selasa (16/9/2025).
“Itu pun muntahnya hanya sekali, bukan berulang. Setelah itu mereka tetap ikut pelajaran sampai pulang,” tegasnya, Kamis (18/9/2025).
Namun, informasi berbeda muncul dari pihak kepolisian. Hasil investigasi Polsek Pegantenan mencatat jumlah siswa yang muntah mencapai 8 orang. Sementara itu, voice note seorang wali murid yang sempat viral di grup WhatsApp menyebut empat siswa mengalami muntah-muntah.
Gazali sendiri membantah kabar sebanyak 8 siswa yang mengalami muntah-muntah tersebut. Pasalnya, hanya 4 siswa yang mengalami muntah.
“Setelah kami klarifikasi ke orang tau siswa berinisial R, R yang disebut muntah itu memang punya riwayat sering muntah kalau habis makan. Bahkan, setelah kejadian, mereka tetap sehat dan hari ini sudah masuk sekolah seperti biasa,” ujarnya.
Gazali juga menepis dugaan adanya masalah dalam menu MBG yang disalurkan Yayasan SPPG Al-Bukhari Murtajih. Menurutnya, pengelolaan dapur dilakukan langsung oleh wali murid yang juga memiliki anak bersekolah di SDN Pasanggar 1. “Masa mereka tega meracuni anak-anaknya sendiri,” kilah Gazali.
Lebih jauh, pihak sekolah menyebut tidak ada penanganan medis khusus terhadap siswa yang muntah. “Tidak perlu ditangani medis karena hanya muntah biasa. Anak-anak sehat, pulang sendiri, dan sekarang sudah makan lagi menu MBG tanpa masalah,” pungkasnya.
Sementara itu, tim redaksi notice berupaya mengkonfirmasi Kepala SPPG Yayasan Al-Bukhari Murtajih, namun tidak direspon. (Mad).