OPINI, Pada tanggal satu di bulan Juni, terpatri sejarah dalam harmoni. Pancasila lahir sebagai dasar negara, penuntun arah, penyatu sukma.
Bukan sekadar warisan pendiri bangsa, melainkan falsafah hidup yang menyemai asa. Dari Ketuhanan yang Maha Esa, hingga keadilan bagi seluruh warga negara.
Nilai-nilainya luhur dan abadi, menjawab tantangan zaman yang kian berduri. Di tengah arus global dan informasi, Pancasila tetap cahaya dalam demokrasi.
Ia bukan slogan yang hampa makna, melainkan jiwa dalam kerja nyata. Ia hidup dalam gotong royong dan empati, dalam kebijakan yang adil dan hati nurani.
Namun kini perlu kita renungkan, sudahkah Pancasila kita tegakkan? Bukan hanya dalam lisan dan teks pidato, melainkan dalam sikap dan cara bertindak yang nyata.
Hari Lahir Pancasila bukan sekadar peringatan, tetapi momentum untuk pernyataan. Bahwa kita, sebagai anak bangsa, bertekad menjaga persatuan dan menjunjung etika.
Mari kita rawat nilai-nilainya dengan sepenuh hati, dalam pendidikan, kebijakan, dan harmoni. Agar Pancasila tak hanya hidup di naskah, melainkan menyala dalam setiap langkah.
Nurahmad, wartawan noticenews.id, Tulisan ini menurut pandangan pribadinya.