Kusnan Resmi Jabat Kalapas Narkotika Kelas IIA Pamekasan, Komitmen Pulihkan Marwah Lapas

Avatar

- Reporter

Kamis, 22 Mei 2025 - 09:34 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Keterangan foto: Kalapas Narkotika Kelas IIA Pamekasan, Kusnan.

Keterangan foto: Kalapas Narkotika Kelas IIA Pamekasan, Kusnan.

PAMEKASAN, notice – Kusnan resmi menjabat sebagai Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Narkotika Kelas IIA Pamekasan pada 15 Mei 2025. Penempatan ini menandai kali ketujuh dirinya dipercaya mengemban posisi sebagai Kalapas di berbagai wilayah Indonesia.

Sebelum ditugaskan ke Pamekasan, Kusnan menjabat sebagai Kalapas Terbuka di Sumatera Barat. Secara keseluruhan, ia telah mengalami lebih dari 10 kali mutasi penugasan ke berbagai daerah dan pulau di Indonesia.

Kariernya di dunia pemasyarakatan dimulai pada tahun 1991 sebagai petugas lapas. Pada 1996, ia ditugaskan ke Lapas Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB), lalu melanjutkan tugas di Lombok selama sekitar sembilan tahun.

Setelah itu, Kusnan melanjutkan pengabdiannya di Nusa Tenggara Timur (NTT), kemudian di Jawa selama kurang lebih empat tahun, dan selanjutnya bertugas di Medan, Kalimantan, Yogyakarta, Sumatera Barat, hingga kini di Pamekasan.

BACA JUGA :  Berbakti Gelar Pasar Murah di Dua Kecamatan, Langkah Efektif Atasi Kenaikan Harga Bahan Pangan

Selama di Jawa Timur, Kusnan pernah menjabat sebagai Kepala Rutan Kelas IIB Gresik. Di sana, ia dikenal atas pendekatannya dalam pembinaan warga binaan, salah satunya dengan menghadirkan tokoh agama yang kini dikenal luas, Kiai Anwar Sahid—atau yang lebih populer dengan nama Amzah.

“Alhamdulillah, waktu itu beliau turut memberikan ceramah dan pembinaan keagamaan di rutan,” kenangnya, Kamis (22/05).

Menurut Kusnan, tantangan di setiap lapas pada dasarnya serupa: membina warga binaan, menjalin kerja sama antarpersonel, dan membangun hubungan harmonis dengan masyarakat. Namun, ia juga menekankan pentingnya memahami karakteristik masing-masing daerah.

BACA JUGA :  Kapolres Minta Maaf ke Wartawan, PWI Pamekasan: Semoga Lebih Responsif

“Di wilayah timur, banyak warga non-Muslim. Di Jawa, khususnya Madura, mayoritas Muslim. Di Medan dan Kalimantan, budaya masyarakat juga berbeda. Yang terpenting adalah bagaimana kita bisa menempatkan diri dengan menjunjung prinsip persaudaraan dan tetap menjalankan perintah pimpinan,” jelasnya.

Lahir di Lumajang pada tahun 1971, Kusnan kini berusia 54 tahun. Meski ini kali pertama ia secara resmi bertugas di Pamekasan, Kusnan memiliki kenangan sebelumnya di daerah ini saat mengikuti Kuliah Kerja Nyata (KKN) pada 1994. Saat itu, Lapas Pamekasan masih merupakan lapas umum, dan Balai Pemasyarakatan (Bapas) berada di kawasan Jalmak.

Sebagai Kalapas yang baru, Kusnan menegaskan komitmennya untuk mengembalikan marwah dan kepercayaan masyarakat terhadap Lapas Narkotika Kelas IIA Pamekasan.

BACA JUGA :  Kapolsek Galis Salurkan Air Bersih kepada Warga Terdampak Kekeringan

“Saya mengajak seluruh petugas, warga binaan, dan masyarakat untuk bersama-sama menjaga integritas dan kedisiplinan. Warga binaan harus patuh terhadap aturan, seperti larangan membawa HP dan narkoba. Sementara petugas harus menjadi teladan dan menjalankan instruksi pimpinan, termasuk program Zero Narkoba,” tegasnya.

Program tersebut selaras dengan 13 Akselerasi Pemasyarakatan dan Asta Cita Presiden, yang menekankan pentingnya menjauhkan narkoba dan HP dari lingkungan lapas. Kusnan juga menyatakan kesiapan untuk menerima masukan dari masyarakat.

“Jika ada kritik atau saran, sampaikanlah demi kebaikan bersama. Kami siap menerima masukan yang membangun. Silakan datang langsung ke lapas, kami akan terbuka,” pungkasnya.

Berita Terkait

Momentum HLN ke-80, PLN Madura Dekatkan Diri ke Pelanggan Prioritas
Bupati Pamekasan Terima Cipayung Plus: Siap Dikritik dan Benahi Program Rakyat
PC GP Ansor Pamekasan Kecam Keras Trans7: Jangan Lecehkan Marwah Pesantren
Pj Ketua PCNU Pamekasan Tegaskan Peran Besar Pesantren dalam Sejarah Indonesia
Santri Pamekasan Kobarkan Semangat Resolusi Jihad, PCNU Resmi Luncurkan Hari Santri 2025
Dari Tipidkor ke Reskrim Sampang: Jejak Integritas dan Keteladanan IPTU Nur Fajri Alim
Rekaman Diduga Suara Bupati Pamekasan Beredar, Pakar Hukum Ingatkan Etika Bermedsos
HPTM Pilih Meja Dialog untuk Jaga Citra Madura

Berita Terkait

Rabu, 15 Oktober 2025 - 16:23 WIB

Momentum HLN ke-80, PLN Madura Dekatkan Diri ke Pelanggan Prioritas

Selasa, 14 Oktober 2025 - 19:04 WIB

Bupati Pamekasan Terima Cipayung Plus: Siap Dikritik dan Benahi Program Rakyat

Selasa, 14 Oktober 2025 - 14:19 WIB

PC GP Ansor Pamekasan Kecam Keras Trans7: Jangan Lecehkan Marwah Pesantren

Selasa, 14 Oktober 2025 - 11:42 WIB

Pj Ketua PCNU Pamekasan Tegaskan Peran Besar Pesantren dalam Sejarah Indonesia

Selasa, 14 Oktober 2025 - 01:31 WIB

Dari Tipidkor ke Reskrim Sampang: Jejak Integritas dan Keteladanan IPTU Nur Fajri Alim

Berita Terbaru